Sabtu, 13 Agustus 2016

IPS

2.      Fungsi struktur social
a.       Struktur social sebagi pengawas social , yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma , nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat
b.      Struktur social sebagai dasar untuk menanamkan suatu displin social kelompok atau masyarakat. Hal ini disebabkan oleh struktur social memang berasal dari kelompok atau masyarakat itu sendiri.
c.       Struktur social sebuah proses pembiasaan
     3.      Bentuk struktur social
a.       Intersected social struktur
Dikatakan intersected apabila keanggotaan dalam kelompok-kelompok social yang da bersifat menyilang. Artinya keanggotaan dalam kelompok social tersebut memiliki latar belakang ras, suku bangsa , ataupun agama yang berbeda-beda.
b.      Consolidated social struktur
Dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok social.
KONFLIK SOSIAL
     1.      PENGERTIAN KONFLIK
Penegrtian konflik yang paling sederhana adalah “salaing memukul”. Tetapi definisi yang sedrhana itu tentu belum memadai , karena konflik tidak saja tamapk sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik  diartikan sebagai suatu proses social antara dua rang atau lebih yang erusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
     2.      Factor-faktor atau akar-akar penyebab suatu konflik social
Jenis konflik cukup banyak, mulai dari perang terbuka , revoluis , pemogokan buruh , kerusuhan rasial , sampai dengan perkelahian antarinidvidu. Para sosiolog samapi sekarang masih menacari penyebab-penyebab konflik secar umum, pola-pola eskalasinya, cara penyelasaiannya dan berbagai konsekuensi yang ditimbulkan.
Factor-faktor yang dapat emmicu terjadinya konflik antara lain :
a.       Perbedaan individu
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social, sebab dalam menjalani hubungan social , seseorang tidak selalu berjalan dengan kelomoknya.
b.      Perbedaan latar belakang kebudayaan
Tentu kamu masih ingat  bahwa dalam menjalani hubungan sosialnya , seseoang akan dipengaruhi oleh pola-pola pemikiran kelompoknya. Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang diasuh dengan pola latihan kemandirian  yang akn mendorong seseorang menjadi berani dalam mengambil tindakan, bertanggung jawab , kritis tetapi agak individualis. Ada pula yang diasuh dalam lingkungan kebudayaan yang menerapkan pola ketergantungan. Dalam hal ini , seseorang akan cenderung bersifat kurang mandiri , menghargai orang lain , bersahabat dan tidak inidividualis.
c.       Perbedaan kepentingan
Manusia memiliki perasaan , pendirian , maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu dlam waktu yang bersamaan , masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berda-beda. Kadang-kadang orang dpaat melakukan hal yang sama , tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
d.      Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Sebagaimana telah diketahui bahwa perubahan nilai terjadi disetiap masyarakat. Artinya nilai-nilai social , baik nilai kebenaran , kesopanan , maupun nilai material dari suatu benda mengalami perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berkangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik social , misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik social sebab nilai-nilai lama pada masyrakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian cesara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyaraklat industry.
Menurut De Moor, dalam suatu system social hanya dapat dikatakan terdapat konflik jika para penghuni system tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran. Mengenai pembagian konflik social dalam masyarakat , Dahrendorf membedakan konflik menjadi empat macam , yaitu sebagi berikut :
a.       Konflik antara atau dalam peran social , misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi
b.      Konflik antara kelompok-kelompok social
c.       Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisisr dan tidak terorganisir
d.      Konflik antara satuan nasional , misalnya antara partai politik , antara negar-negara atau antara organisasi-organisasi internasional
Situasi-situasi oemicu konflik. Konflik yang terjadi di antara individu dalam menjalankan interaksinya banyak dibahs dalam studi psikolog social. Saalh satunya dikemukakan oleh Ursula Lehr. Menurut ilmuwan ini , kemungkinan-kemungkinan situasi yang dapat menimbulkan konflik adalah sebagai berikut :
      a.       Konflik dengan orang tua sendiri
Konflik ini terjadi sebagai akibat situasi-situasi  hidup bersama dengan orang tua. Pengharapan-pengahrapan orang tua dan kewajiban-kewajiban seorang anak kepada kedua orang tuanya sulit sekali dijalankan bersamaan secara serasi.
      b.      Konflik dengan anak-anak sendiri
Konflik ini terjadi misalnya setelah orang tua mengetahui tingkah laku anak yang tidak cocok dengan harapannya. Akibatnya , orang tua memberikan tanggapan yang berlebihan , misalnya menghukum , mengurangi hak-hak mereka dan lain – lain.
      c.       Konflik dengan sanak keluarga
Pada masa kanak-kanak dan remaja dapt timbul konflik terutama dengan kakek ,nenek , paman dan bibi yang ikut dalam proses pendidikan anak . pada masa masa berikutnya , dapat timbul konflik dengan mertua atau keluarga suami atau istri yang dipandang terlalu ikut campur atau dengan saudara-saudara sendiri misalnya akibat pembagian warisan yang dianggap tidak adil.
     d.      Konflik dengan orang lain
Konflik jenis ini timbul dengan hubungan social dengan tetangga-tetangga, teman sekerja dan orang-orang lain. Konflik social dapat timbul karena perbedaan pendirian atau pendapat mengenai suatu hal,
     e.       Konflik dengan suami atau istri
Kesukaran-kesukaran dalam perkawinan, pertentangan-pertentangan kecil mengenai persoalan hidup sherai-hari atau perselisihan yang dalam mengenai persoalan hidup dapat memicu terjadinya konflik antara suami dan istri
      f.       Konflik di sekolah
Berbagai macam konflik di sekolah antara lain berupa tidak dapat mengikuti pelajaran , tidak lulus ujian , persoalan hubungan antarguru dengan murid , atau persoalan kedudukan di antara teman-teman sebaya dalam kelas
      g.      Konflik dalam pemilihan pekerjaan
Konflik yang timbul dari sifat pekerjaan sendiri , misalnya membosankan atau terlalu berta , atau konflik yang berhubungan dengan waktu kerja , aspirasi kerja masalah keuangan , dan masalah hubungan dengan teman-teman sekerja
      h.      Konflik agama
Berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai hakikat dan tujuan hidup , aturan-aturan yang bertentangan dengan agama , pindah dari suatu agama yang lain, menikah dengan orang yang berbeda agama dan lain lain
      i.        Konflik pribadi
Misalnya timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada keuletan , tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan meluaskan hidup
Suatu konflik tidak selalu mendatangkan sisi negatif  , tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif dari suatu konflik adalah sebagai berikut :
a.       Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas
b.      Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan social dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c.       Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu atau kelompok
d.      Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma yang baru
e.       Dapat berfungsi sebagi saran untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat
Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik social adalah sebagai berikut :
a.       Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain
b.      Keretakan hubungan antarindividu
c.       Perubahan kepribadian individu
d.      Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia
e.       Akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian

Related Posts

IPS
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.